Posting Terbaru

Apakah Binatang masuk Bahtera

BINATANG MASUK KAPAL

Apakah Binatang ikut masuk ke Bahtera Nuh ?


Para penfasir Bibel yakin bahwa... Nabi Nuh memasukkan seluruh species binatang yang ada di muka bumi ke atas Perahu dan binatang-binatang itu bisa selamat dari kepunahan karena kebaikan Nabi Nuh itu. Menurut apa yang mereka yakini ini, setiap pasang dari tiap species yang ada di muka bumi juga dibawa bersama ke atas perahu.

Mereka yang mempertahankan pernyataan itu dengan tanpa ragu harus menghadapi kejanggalan-kejanggalan yang serius dalam berbagai hal.

Pertanyaan tentang bagaimana berbagai jenis binatang yang diangkut ke atas perahu itu diberi makan, bagaimana mereka ditempatkan di dalam perahu itu (kandang-kandang untuk mereka), atau bagaimana mereka dipisahkan satu dengan lainnya adalah pertanyaan-pertanyaan yang mustahil bisa terjawab.

Lagi pula, masih ada beberapa pertanyaan yang tersisa... bagaimana binatang-binatang yang berasal dari berbagai benua (daratan) yang berbeda bisa dibawa bersamaan... berbagai mamalia yang ada di kutub, kanguru dari Australia, atau bison yang Aneh dari Amerika ?

Juga, masih adalah berbagai pertanyaan lebih banyak lagi, seperti, bagaimana binatang yang sangat membahayakan dan yang berbisa seperi... berbagai jenis ular, kalajengking, dan binatang-binatang buas itu semua bisa ditangkap, serta bagaimana mereka bisa bertahan padahal dipisahkan dari habitat alamiahnya untuk suatu waktu hingga banjir itu surut ?

Ini adalah berbagai pertanyaan yang dihadapi oleh Perjanjian Lama. Di dalam Al-Qur'An, tidak ada pernyataan yang mengindikasikan bahwa seluruh species binatang di muka bumi dinaikkan ke atas perahu.

Dan sebagaimana yang telah ditegaskan sebelumnya, banjir tersebut terjadi dalam sebuah wilayah tertentu saja, sehingga, binatang yang dinaikkan ke perahu pun hanyalah yang hidup di wilayah di mana umat Nabi NUH itu tinggal.

Meski demikian, ini adalah bukti bahwa mustahil sekalipun hanya untuk mengumpulkan seluruh jenis binatang yang hidup di wilayah tersebut. Sulit dipikirkan Nabi Nuh beserta sejumlah kecil orang-orang yang beriman yang menyertainya [QS. Huud (11) : 40] pergi menuju ke segala penjuru untuk mengumpulan masing-masing dua ekor dari ratusan species binatang di sekitar mereka.

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ قُلْنَا احْمِلْ فِيهَا مِن كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلَّا مَن سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ ءَامَنَ ۚ وَمَآ ءَامَنَ مَعَهُۥٓ إِلَّا قَلِيلٌ

"Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman". Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit." [QS. Huud (11) : 40]


Bahkan, lebih mustahil lagi bagi mereka untuk mengumpulkan berbagai tipe serangga yang hidup di wilayah mereka, serta untuk memisahkan antara yang jantan dan betina...!!

Ini alasan mengapa yang lebih memungkinkan adalah bahwa yang dikumpulkan itu hanya binatang yang bisa dengan mudah ditangkap dan dipelihara, dan karenanya, binatang tersebut adalah binatang ternak yang secara khusus berguna bagi manusia.

Nabi Nuh agaknya memasukkan ke atas perahu binatang binatang sejenis itu, yakni seperti, sapi, biri-biri, kuda, unggas, unta dan sejenisnya, karena inilah binatang-binatang yang dibutuhkan untuk penyangga kehidupan baru bagi di wilayah yang telah kehilangan sejumlah besar prasarana hidup dikarenakan bencana banjir tersebut.

Di sini masalah penting terletak pada bahwa kebijaksanaan Ilahiah dalam perintah Allah kepada Nabi Nuh untuk untuk mengumpulkan berbagai binatang terletak pada arahan untuk menumpulkan binatang-binatang yang dibutuhkan untuk kehidupan baru setelah banjir berakhir dari pada untuk kepentingan mempertahankan genus berbagai binatang.

Selama banjir itu bersifat lokal, maka kepunahan berbagai jenis binatang tidak akan mungkin terjadi. Agaknya ada kecenderungan bahwa pada masa setelah banjir, berbagai binatang dari wilayah-wilayah lain bermigrasi ke tempat tersebut dan memadati daerah tersebut dengan cara kehidupan lama yang pernah ada. Sehingga yang terpenting adalah... bahwa kehidupan bisa dirintis kembali begitu banjir berakhir, dan binatang-binatang yang dikumpulkan (dan diangkut ke atas perahu) adalah dimaksudkan untuk tujuan perintisan kehidupan seperti itu.


--- >) oOo (< ---


Bersambung... Insya Allah...!!

Sumber :
- http://www.harunyahya.com

Bencana Lokal atau Global


Apakah Banjir itu Bencana Lokal Saja ataukah Global ?


Mereka yang menolak realitas terjadinya Banjir masa nabi Nuh, menopang pendirian mereka dengan menyatakan bahwa banjir global atas seluruh dunia adalah suatu hal yang mustahil. Bukan hanya itu, penyangkalan mereka atas terjadinya banjir yang bagaimanapun bentuknya adalah ditujukan untuk menyerang apa yang telah dikemukakan al-Qur'an.

Menurut mereka, semua kitab yang berasal dari wahyu, termasuk al-Qur'an, mempertahankan pendirian bahwa banjir Nuh adalah banjir yang global, dan karenanya, seluruh berita itu adalah informasi yang keliru.

Penolakan terhadap pernyataan al-Qur'an ini tidak benar. Al-Qur'an diwahykan oleh Allah, dan al-Qur'an ini merupakan satu-satunya kitab suci yang tidak ter-rubah.

Al-Qur'an memandang banjir dengan sudut pandang yang sangat berbeda dibandingkan cara pandang Pentateuch dan legenda-legenda tentang banjir yang lain yang diriwayatkan dalam berbagai kebudayaan.

Pentateuch, nama bagi lima buku (kitab) pertama dalam Perjanjian Lama, menyatakan bahwa banjir tersebut bersifal global, menutupi seluruh bumi.

Namun, al-Qur'an tidak memberikan keterangan seperti itu, dan sebaliknya, ayat-ayat yag relevan dengan peristiwa ini membawa pada suatu kesimpulan bahwa... banjir itu hanya bersifat regional (menutupi wilayah tertentu) dan tidak menutupi seluruh bumi, dan hanya menenggelamkan umat Nabi Nuh saja... yang mereka itu telah diberi peringatan oleh nabi Nuh dan akhirnya membangkang, sehingga mereka dihukum.

Ketika riwayat-riwayat tentang banjir dalam Perjanjian Lama dan riwayat-riwayat sejenis dalam Al-Qur'an diuji, perbedaannya sederhana saja.

Perjanjian Lama, yang telah mengalami banyak perubahan dalam penambahan sepanjang sejarahnya, yang karenya tidak bisa dinilai sebagai wahyu yang orisinil, menggambarkan bagaimana banjir berawal dalam uraian sebagai berikut :

"Dan Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia di bumi adalah besar, dan bahwa setiap imajinasi dari pikiran-pikiran dalam hatinya hanya selalu perbuatan jahat. Dan ini menjadikan Allah menyesali bahwa Dia telah menciptakan manusia, dan ini menyedihkan hatiNya. Dan Tuhan berkata, "Saya akan membinasakan manusia yang telah saya ciptakan dari permukaan bumi; kedua jenis yang ada, manusia dan binatang, dan segala yang merayap, dan unggas-unggas di udara, yang karena telah mengecewakanKu yang telah mencipatakan mereka. Akan tetapi, (Nabi) Nuh mendapatkan kasih sayang di mata Tuhan" (Genesis, 6: 5-8)


Meski demikian, dalam al-Qur'an, diperlihatkan dengan jelas bahwa banjir itu tidak meliputi seluruh dunia (bumi), tetapi hanya umat Nabi Nuh yang dihancurkan. Tidak berbeda sebagaimana Nabi Hud diutus hanya untuk kaum 'Ad (QS. Hud: 50), Nabi Shalih diutus untuk kaum Tsamud (QS. Hud: 61) serta seluruh Nabi kemudian sebelum Nabi Muhammad SAW adalah... diutus hanya untuk umat mereka saja.

وَإِلَىٰ عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا ۚ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا۟ اللّٰـهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلٰهٍ غَيْرُهُۥٓ ۖ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا مُفْتَرُونَ

"Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata : "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja." [QS. Huud (11) : 50]

وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صٰلِحًا ۚ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا۟ اللّٰـهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلٰهٍ غَيْرُهُۥ ۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّى قَرِيبٌ مُّجِيبٌ

"Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata : "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." [QS. Huud (11) : 61]


Nabi NUH hanya diutus untuk umatnya dan banjir tersebut hanya menyebabkan punahnya umat Nabi Nuh, seperti pada penjelasan Al-Qur'An berikut ini :

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦٓ إِنِّى لَكُمْ نَذِيرٌ مُّبِينٌ

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata) : "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu," [QS. Huud (11) : 25]

أَن لَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّا اللّٰـهَ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ أَلِيمٍ

"Agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan." [QS. Huud (11) : 26]

Mereka yang dimusnahkan adalah orang-orang yang secara total tidak menghiraukan Proklamasi Nabi Nuh akan kerasulannya dan senantiasa menentang. Ayat-ayat yang senada telah menggambarkan dengan cara yang cukup gamblang :

فَكَذَّبُوهُ فَأَنجَيْنٰهُ وَالَّذِينَ مَعَهُۥ فِى الْفُلْكِ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايٰتِنَآ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَوْمًا عَمِينَ

"Maka mereka mendustakan Nuh , kemudian kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya)." [QS. Al-A'raf (7) : 64]

Di samping itu, dalam al-Qur'an , Allah menegaskan bahwa Dia tidak akan menghancurkan suatu komunitas masyarakat kecuali seorang rasul telah diutus kepada mereka. Penghancuran terjadi jika seorang pemberi peringatan telah sampai kepada suatu kaum, dan pemberi peringatan itu didustakan. Allah menyatakan hal itu dalam Surat al-Qashash :

وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَىٰ حَتَّىٰ يَبْعَثَ فِىٓ أُمِّهَا رَسُولًا يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايٰتِنَا ۚ وَمَا كُنَّا مُهْلِكِى الْقُرَىٰٓ إِلَّا وَأَهْلُهَا ظٰلِمُونَ

"Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman." [QS. Al-Qashash (28) : 59]


Bukanlah cara Allah untuk mengancurkan suatu kaum yang kepada mereka belum Dia turunkan rasul. Sebagai seorang pemberi peringatan, Nuh hanya diutus untuk kaumnya saja. Karena itu, Allah tidak menghancurkan kaum-kaum yang kepada mereka tidak Dia utus rasul, akan tetapi Allah hanya menghancurkan umat Nabi Nuh.

Dari penyataan-pernyataan dalam al-Qur'an ini, kita bisa memastikan bahwa banjir tersebut adalah bencana yang bersifat lokal, bukannya global (seluruh dunia).

Penggalian-penggalian yang dilakukan pada daerah-daerah arkeologis yang diperkirakan sebagai lokasi terjadinya banjir yang nanti akan kita bahas berikutnya menunjukkan bahwa... banjir tersebut bukanlah sebuah peristiwa global yang mempengaruhi seluruh bumi, akan tetapi... merupakan sebuah bencana yang sangat luas yang mempengaruhi bagian tertentu dari wilayah Mesopotamia.


--- >) oOo (< ---


Bersambung... Insya Allah...!!

Sumber :
- http://www.harunyahya.com

Umat yang Selamat dari banjir [8]

UMAT SELAMAT

 Orang Beriman diselamatkan dari Banjir


فَأَنجَيْنٰهُ وَمَن مَّعَهُۥ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ

"Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan." [QS. Asy Syu'ara (26) : 119]

فَأَنجَيْنٰهُ وَأَصْحٰبَ السَّفِينَةِ وَجَعَلْنٰهَآ ءَايَةً لِّلْعٰلَمِينَ

"Maka kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia." [QS. Al 'Ankabut (29) : 15]


Pujian Allah terhadap Nabi NUH a.s


سَلٰمٌ عَلَىٰ نُوحٍ فِى الْعٰلَمِينَ

"Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam." [QS. Ash-Shaffat (37) : 79]

إِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِينَ

"Sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." [QS. Ash-Shaffat (37) : 80]

إِنَّهُۥ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ

"Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman." [QS. Ash-Shaffat (37) : 81]


Terdamparnya Perahu di Tempat yang Tinggi


وَقِيلَ يٰٓأَرْضُ ابْلَعِى مَآءَكِ وَيٰسَمَآءُ أَقْلِعِى وَغِيضَ الْمَآءُ وَقُضِىَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِىِّ ۖ وَقِيلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِينَ

Dan difirmankan : "Hai bumi tahanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan : "Binasalah orang-orang yang zalim." [QS. Huud (11) : 44]


I'tibar yang Diambil dari Peristiwa Banjir


إِنَّا لَمَّا طَغَا الْمَآءُ حَمَلْنٰكُمْ فِى الْجَارِيَةِ

"Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu, ke dalam bahtera," [QS. Al-Haqqah (69) : 11]

لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَتَعِيَهَآ أُذُنٌ وٰعِيَةٌ

"Agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar." [QS. Al-Haqqah (69) : 12]


--- >) oOo (< ---


SEMOGA BERMANFAAT...!!

Sumber :
- http://www.harunyahya.com

Bentuk Fisik Banjir Nabi Nuh [7]

BENTUK FISIK BANJIR NUH

Bentuk Fisik dari Banjir yang Terjadi


فَفَتَحْنَآ أَبْوٰبَ السَّمَآءِ بِمَآءٍ مُّنْهَمِرٍ

"Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah." [QS. Al-Qamar (54) : 11]

وَفَجَّرْنَا الْأَرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى الْمَآءُ عَلَىٰٓ أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ

"Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu untuk satu urusan yang sungguh telah ditetapkan." [QS. Al-Qamar (54) : 12]

وَحَمَلْنٰهُ عَلَىٰ ذَاتِ أَلْوٰحٍ وَدُسُرٍ

"Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku." [QS. Al-Qamar (54) : 13]

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ قُلْنَا احْمِلْ فِيهَا مِن كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلَّا مَن سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ وَمَنْ ءَامَنَ ۚ وَمَآ ءَامَنَ مَعَهُۥٓ إِلَّا قَلِيلٌ

"Hingga apabila perintah Kami datang dan 'dapur' (permukaan bumi yang memancarkan air hingga meneyebabkan timbulnya taufan) telah memancarkan air, Kami berfirman : "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman". Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit." [QS. Huud (11) : 40]

وَقَالَ ارْكَبُوا۟ فِيهَا بِسْمِ اللّٰـهِ مَجْر۪ٮٰهَا وَمُرْسَٮٰهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Dan Nuh berkata : "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. Huud (11) : 41]

وَهِىَ تَجْرِى بِهِمْ فِى مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَىٰ نُوحٌ ابْنَهُۥ وَكَانَ فِى مَعْزِلٍ يٰبُنَىَّ ارْكَب مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ الْكٰفِرِينَ

"Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung, dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat jauh terpencil : "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." [QS. Huud (11) : 42]

فَأَوْحَيْنَآ إِلَيْهِ أَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَإِذَا جَآءَ أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ ۙ فَاسْلُكْ فِيهَا مِن كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلَّا مَن سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْ ۖ وَلَا تُخٰطِبْنِى فِى الَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ ۖ إِنَّهُم مُّغْرَقُونَ

"Lalu Kami wahyukan kepadanya : "Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan 'tannur' telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan." [QS. Al-Mukminun (23) : 27]

--- >) oOo (< ---


Bersambung... Insya Allah...!!

Sumber :
- http://www.harunyahya.com

Kaum Nabi Nuh ditenggelamkan [6]

KAUM TENGGELAM

Kaum Nabi Nuh a.s ditenggelamkan


وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُونَ

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.Maka mereka ditimpa banjir besar , dan mereka adalah orang-orang yang zalim." [QS. Al- Ankabut (29) : 14]

فَكَذَّبُوهُ فَأَنجَيْنٰهُ وَالَّذِينَ مَعَهُۥ فِى الْفُلْكِ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايٰتِنَآ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَوْمًا عَمِينَ

"Maka mereka mendustakan Nuh , kemudian kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya)." [QS. Al A'raf (7) : 64]

ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ

"Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal." [QS. Asy-Syuara (26) : 120]


Dibinasakannya Putera Nabi Nuh

Al-Qur'an sehubungan dengan dengan dialog yang terjadi antara Nabi Nuh dan puteranya, pada tahap-tahap awal dari terjadinya banjir mengungkapkan :

وَهِىَ تَجْرِى بِهِمْ فِى مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَىٰ نُوحٌ ابْنَهُۥ وَكَانَ فِى مَعْزِلٍ يٰبُنَىَّ ارْكَب مَّعَنَا وَلَا تَكُن مَّعَ الْكٰفِرِينَ

"Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil : "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." [QS. Huud (11) : 42]

قَالَ سَـَٔاوِىٓ إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِى مِنَ الْمَآءِ ۚ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللّٰـهِ إِلَّا مَن رَّحِمَ ۚ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ

Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!". Nuh berkata : "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya ; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan." [QS. Huud (11) : 43]


--- >) oOo (< ---


Bersambung... Insya Allah...!!

Sumber :
- http://www.harunyahya.com

Doa Nabi Nuh [5]

MEMBUAT BAHTERA

Do'a Nabi NUH a.s


فَافْتَحْ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَنَجِّنِي وَمَنْ مَعِيَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

Maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka , dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin besertaku. [QS. Asy-Syu'ara (26) : 118]

فَدَعَا رَبَّهُ أَنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ

Maka dia mengadu kepada Tuhannya : "bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)." [QS. Al-Qamar (54) : 10]

قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلًا وَنَهَارًا

Nuh berkata : "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang." [QS. Nuh (71): 5]

فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلَّا فِرَارًا

Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)." [QS. Nuh (71) : 6]

قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي بِمَا كَذَّبُونِ

Nuh berdoa : "Ya Tuhanku tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku." [QS. Al-Mukminun (23) : 26]

وَلَقَدْ نَادَانَا نُوحٌ فَلَنِعْمَ الْمُجِيبُونَ

Sesungguhnya Nuh telah menyeru kami : "Maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami)." [QS. Ash-Shaffat (37) : 75]


Peringatan Allah agar Nabi Nuh tidak Bersedih

وَأُوحِيَ إِلَىٰ نُوحٍ أَنَّهُ لَنْ يُؤْمِنَ مِنْ قَوْمِكَ إِلَّا مَنْ قَدْ آمَنَ فَلَا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan." [QS. Hud (11) : 36]


Pembuatan Bahtera

وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا ۚإِنَّهُمْ مُغْرَقُونَ

"Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang zalim itu, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan." [QS. Hud (11) : 37]


--- >) oOo (< ---


Bersambung... Insya Allah...!!

Sumber :
- http://www.harunyahya.com

Penghinaan terhadap Nabi Nuh [4]

PENGHINAAN PADA NUH

Penghinaan terhadap para pengikut Nabi Nuh


فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلَّا بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلَّا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَىٰ لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ

Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya : "Kami tidak melihat kamu , melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu , melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta." [QS. Hud (11) : 27]

قَالُوا أَنُؤْمِنُ لَكَ وَاتَّبَعَكَ الْأَرْذَلُونَ

Mereka berkata : "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?" [QS. Asy-Syu'ara (26) : 111]

قَالَ وَمَا عِلْمِي بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Nuh menjawab : "Bagaimana aku mengetahui apa yang telah mereka kerjakan?" [QS. Asy-Syu'ara (26) : 112]

إِنْ حِسَابُهُمْ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّي ۖلَوْ تَشْعُرُونَ

"Perhitungan (amal perbuatan) mereka tidak lain hanyalah kepada Tuhanku, kalau kamu menyadari." [QS. Asy-Syu'ara (26) : 113]

وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الْمُؤْمِنِينَ

"Dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman." [QS. Asy-Syu'ara (26) : 114]

إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ مُبِينٌ

"Aku (ini) tidak lain melainkan pemberi peringatan yang menjelaskan." [QS. Asy-Syu'ara (26) : 115]

--- >) oOo (< ---


Bersambung... Insya Allah...!!

Sumber :
- http://www.harunyahya.com

Pembangkangan kaum Nabi Nuh [3]

UMAT MEMBANGKANG

Pembangkangan kaum Nabi NUH a.s


قَالَ الْمَلأ مِنْ قَوْمِهِ إِنَّا لَنَرَاكَ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ

Pemuka-pemuka dari kaumnya berkata : "Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata." [QS. Al-A'raf (7) : 60]

قَالُوا يَا نُوحُ قَدْ جَادَلْتَنَا فَأَكْثَرْتَ جِدَالَنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ

Mereka berkata : "Hai Nuh sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar." [QS. Hud (11) : 32]

وَيَصْنَعُ الْفُلْكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلَأٌ مِنْ قَوْمِهِ سَخِرُوا مِنْهُ ۚقَالَ إِنْ تَسْخَرُوا مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ مِنْكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ

Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkata Nuh : "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami)." [QS. Hud (11) : 38]

فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا هَٰذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُرِيدُ أَنْ يَتَفَضَّلَ عَلَيْكُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَنْزَلَ مَلَائِكَةً مَا سَمِعْنَا بِهَٰذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ

Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab : "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu." [QS. Al-Mu’minun (23) : 24]

إِنْ هُوَ إِلَّا رَجُلٌ بِهِ جِنَّةٌ فَتَرَبَّصُوا بِهِ حَتَّىٰ حِينٍ

"Ia tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya sampai suatu waktu." [QS. Al-Mu’minun (23) : 25]

كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ فَكَذَّبُوا عَبْدَنَا وَقَالُوا مَجْنُونٌ وَازْدُجِرَ

Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman".[QS. Al-Qamar (54) : 9]

--- >) oOo (< ---


Bersambung... Insya Allah...!!

Sumber :
- http://www.harunyahya.com

 
PRIVAT PRAKTISI TERAPI LISTRIK SURABAYA : Call : 087855081688
Template by : Mas Template | Proudly powered by Blogger